Festival bisa mengandung arti pesta rakyat yang berkaitan dengan hari bersejarah atau perayaan tradisional. Makna festival telah berkembang menjadi setiap acara besar yang melibatkan massa, tanpa harus berkaitan dengan hari bersejarah. Namun tetap saja festival yang berkaitan dengan hari bersejarah selalu lebih meriah untuk diikuti. Seperti festival tradisional di bawah ini yang terbilang gokil dan unik:
Hadaka Matsuri (Festival Telanjang) (Japan)
Hadakamatsur memang sangat terkenal. Mungkin karena festival milik Jepang ini sangat unik dimana para peserta hanya mengenakan pakaian serba minim. Biasanya hanya menggunakan cawat khas Jepang yang biasa disebut fundoshi. Namun sangat jarang yang benar-benar tampil telanjang. Para peserta boleh menggunakan pakaian apapun hanya yang dianggap di atas vulgar. Festival ini diselenggarakan di banyak tempat di Jepang. Biasanya saat musim panas atau musim dingin. Dalam festival ini terdapat satu peserta yang benar-benar telanjang. Bagi peserta lainnya yang bisa menyentuh peserta telanjang diyakini akan membawa keberuntungan.
Festival Kanamara Matsuri
Setiap tahun di musim semi, festival Kanamara Matsuri (zakar baja) diadakan di Kawasaki, Jepang. Ini adalah festival kesuburan orang-orang Shinto, dan seperti yang anda lihat, dibuat patung penis yang besar. Selama festival berlangsung, orang-orang bisa membeli permen, sayuran dan hadiaj yang berbentuk zakar. Festival ini sangat populer di kalangan pelacur yang berpikir dengan berpartisipasi bisa mengurangi tertularnya penyakit seksual.
Festival La Tomatina
Setiap hari Rabu terakhir di bulan Agustus setiap tahun di kota Buñol di Valencia, Spanyol, 9000 penduduk lokal dan 20000 – 40000 turis pergi ke kota untuk melempar tomat satu sama lain untuk menghormati Virgin Mary dan St. Louis Bertrand. Tradisi ini telah ada sejak 1940an, walaupun acara ini awalnya tidak diizinkan pemerintah Franco. Wanita biasanya berpakaian putih dan pria tidak berpakaian. Siapa saja yang ketahuan memakai pakaian – termasuk wanita dan terutama turis cenderung menjadi target penduduk lokal.
Up Helly-Aa (Festival Api) (Shetland Islands)
Festival ini merupakan penghargaan atas perjuangan Viking di masa lalu. Up Helly-Aa berarti akhir dari hari-hari suci. Festival api ini diadakan di Pulau Shetland setiap tahun di tengah musim dingin atau menandai akhir musim natal. Prosesi festival Up Helly-Aa melibatkan ribuan orang dalam acara pembakaran reflika kapal Viking yang tingginya mencapai 32 kaki. Karena selalu ada peserta festival yang berdandan dengan kostum feminim, namun berpostur gagah, mereka menamakannya ‘Transvestite Tuesday’ atau sang waria perkasa.
El Colacho (Festival Lompati Bayi) (Spanyol)
Acara ini merupakan festival Katolik Corpus Christi, dimana para pria berlomba melompati bayi yang baru lahir. Tentu saja setelah mendapat izin dari para orang tua bayi itu. Para peserta lomba didandani sedemikian rupa seperti tampil dengan kostum menakutkan, memegang cambuk dll. Tujuannya agar para pria yang berlomba tersebut membersihkan atau menjauhkan si bayi dari segala kejahatan. Ceroboh memang, tapi melompati bayi dianggap merupakan cara terbaik. Dikabarkan acara El Colacho sudah ada sejak 1620.
The Monkey Buffet (Festival Monyet Prasmanan) (Thailand)
Setiap tahun sekitar 600 monyet dari semua provinsi diundang untuk makan buah-buahan dan sayuran dalam bentuk prasmanan. Festival tahunan ini diselenggarakan untuk menghormati pahlawan Ramayana, yaitu Rama yang dihargai lawan dan kawan. Serta wilayah kekuasaan raka monyet, Hanoman yang sekarang dinamau Lopburi. Dalam festival ini disediakan 3000 kg buah-buahan dan sayuran untuk para monyet.
Holi (Festival Warna) (India)
Holi, juga disebut festival warna, adalah festival musim semi yang biasa dilakukan umat Hindu. Festival ini populer dilakukan di India, Guyana, dan Nepal. Pada hari kedua festival yang dikenal dengan Dhulhendi, setiap orang saling melempar serbuk pewarna dan air dan dilakukan sepanjang hari. Festival yang dilakukan menuju perubahan ke musim semi, diyakini akan menyebabkan virus demam dan dingin. Dengan saling melempar bubuk berwarna diyakini bermakna obat akan menyangkah virus yang datang. Warna dari bahan tradisional terbuat dari nimba, kumkum, haldi, bilva, dan tanaman obat lain yang diresepkan oleh dokter Ayurveda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar