24 November 2008 jadi salah satu saat yang paling bersejarah bagi seorang Cesc Fabregas. Hari itu untuk pertama kalinya ia turun sebagai kapten utama Arsenal menggantikan William Gallas.
Diboyong dari Chelsea pada 2006, Gallas lalu ditunjuk menjadi kapten setahun kemudian. Namun berbagai kontroversi membayangi masa kepemipinannya. Kritik dari para suporter dan pengamat sepak bola menghujaninya, ia dituding sulit mengontrol emosinya.
Situasi makin pelik bagi legiun Prancis ini ketika performa The Gunners justru menukik dalam 14 matchday awal Liga Primer Inggris 2008/09. Amukannya dalam laga kontra Birmingham yang berakhir 2-2 jadi momen paling diingat.
Keputusan berani pun diambil oleh Arsene Wenger usai kekalahan telak 3-0 dari Manchester City. Ia menunjuk Cesc Fabregas -- yang saat itu masih berusia 21 tahun -- untuk jadi kapten utama Tim Meriam London menggantikan Gallas.
Tak ayal, keputusan itu disebut sebagai siasat Wenger untuk menahan Fabregas dari godaan klub-klub besar Eropa, terutama Barcelona. Sudah bukan rahasia lagi jika Blaugrana merupakan tim impian Arquitecto.
Seperti diketahui, sebelum hijrah ke London Fabregas merupakan produk asli La Masia, sehingga tawaran untuk kembali ke tim Catalan tentu sangat menggoda.
Seperti diketahui, sebelum hijrah ke London Fabregas merupakan produk asli La Masia, sehingga tawaran untuk kembali ke tim Catalan tentu sangat menggoda.
Untungnya hal itu baru terjadi tiga tahun berselang. Dalam debutnya sebagai kapten, Cesc mampu membawa Arsenal menang 2-1 dalam partai big match kontra Chelsea.
Bisa dibilang Wenger sudah mengambil keputusan tepat, karena di bawah kepemimpinan Fabregas performa Arsenal terdongkrak hingga finish di empat besar Liga Primer Inggris 2008/09. Ia tampil dalam 33 laga Liga Inggris dengan koleksi tiga gol serta 11 assist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar