Lensa Terkini - Namanya adalah Susi Pudjiastuti. Mungkin beberapa bulan lalu namanya bahkan tidak diketahui publik luas. Namun saat Presiden Jokowi memilihnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, rasa penasaran publik pun menyeruak pada sosok wanita yang memiliki suara berat ini.
Dengan segera, segala hal mengenai wanita berusia 49 tahun inipun jadi incaran publik. Mulai dari mana dia berasal, apa latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, sampai dengan keluarganya. Hal itu membuat publik jadi heboh karena rupanya fakta-fakta dalam kehidupan Susi membuat siapa saja jadi penasaran dan menilai bahwa dia sosok yang sangat nyentrik.
Susi bisa dibilang sangat berbeda dengan kebanyakan ibu Menteri dari Kabinet Kerja, ataupun Kabinet pemerintahan sebelumnya. Rasa-rasanya, apapun yang keluar dari sosok Susi, memang begitu heboh. Dilansir kapanlagi, intip yuk! Lensa Terkini
Seorang Perokok
Saat Presiden Jokowi melantik 34 Menteri Kabinet Kerja di Istana Negara pada Senin (20/10) silam, sosok Susi Pudjiastuti menonjol dibandingkan menteri lainnya. Tidak hanya karena dia perempuan, tetapi gaya sang Menteri Kelautan dan Perikanan itu karena sejumlah wartawan sempat memergoki Susi sedang merokok dan membuka sepatunya di Istana Negara.
Di Indonesia sendiri, seorang perempuan yang merokok dan lebih lagi memegang jabatan menteri mungkin baru kali ini dilakukan oleh Susi. Diketahui ternyata memang semenjak dulu Susi adalah seorang perokok berat. Disorot terus oleh publik, Susi kini berusaha mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaannya itu. Namun ternyata, usaha susi berhenti merokok lantaran tekanan publik membuat beberapa orang terdekatnya merasa kasihan dengan Susi. Lensa Terkini
Punya Tato
Selain punya kebiasaan merokok, publik kembali heboh dengan fakta bahwa Susi Pudjiastuti memiliki tato di tubuhnya. Seperti yang kamu tahu, tidak semua orang Indonesia bisa memahami kalau ada beberapa orang melukis tato di tubuhnya hanya sekedar apresiasi seni. Dan Susi rupanya mempunyai tato yang terletak di kaki bagian kanan yang tak sengaja diendus media.
Tato di betis Susi itu bergambar burung Phoenix. Jika kamu tak tahu, Phoenix adalah burung api mitologi dari Mesir kuno yang disebut sebagai burung abadi tak pernah mati karena Phoenix hanya bisa mati dari api dan dari abu api itu pula sang Phoenix bangkit kembali, terus-menerus. Hebatnya, Susi sepertinya tak punya minat untuk menutupi tato di tubuhnya itu. Dia bahkan santai berjalan dengan betis kanan terbuka dan semua orang bisa melihat tato itu. Lensa Terkini
Lulusan SMP, Jago English
Mungkin inilah fakta yang membuat publik makin terhenyak akan sosok Susi Pudjiastuti. Wanita asal Pangandaran, Jawa Barat itu rupanya sempat putus sekolah saat kelas 2 SMA yang membuatnya hanya punya ijazah SMP. Yap, Susi adalah menteri yang cuma lulusan SMP dan memiliki ratusan anak buah dengan jenjang pendidikan jauh lebih tinggi daripada dirinya.
Publik makin heboh. Berdebat apakah lulusan SMP mampu berada di pekerjaan sesulit itu? Para ahli yang berpendidikan lebih tinggi pun beberapa mencibir Susi. Namun Susi membuktikan jika dia mempunyai kecerdasan, pengalaman dan keahlian lebih tinggi daripada lulusan S2 atau S3 sekalipun yang cuma bermodal gelar sarjana.
Dalam beberapa wawancara media, Susi selalu menyelipkan istilah bahasa Inggris. Bahkan saat memimpin rapat di kementrian, sang menteri selalu berbincang dalam bahasa Inggris. Jadi, apakah pendidikan normal itu selalu berpengaruh? Belum tentu. Lensa Terkini
Dua Kali Menikah
Merokok, punya tato dan cuma lulusan SMP. Beberapa fakta itu memang langsung membuat Susi Pudjiastuti dihebohkan. Seakan kurang, terungkap bahwa rupanya Susi kini adalah seorang janda single parent dan memiliki dua orang suami.
Terungkap kalau dua suami Susi adalah seorang pria berkewarganegaraan asing. Pria pertama adalah Daniel Kaiser dari Swiss yang memberinya seorang putri sangat cantik bernama Nadine Kaiser. Usai dengan Daniel, Susi tercatat pernah menikahi Christian Von Strombeck. Dari dua pernikahannya, Susi dikaruniai tiga orang anak yang dengan tegas enggan dia ceritakan kepada publik Lensa Terkini
Sang Putri Laut
Perjalanan hidup Susi bermula saat dia sudah putus sekolah saat SMA. Pendirian kuat dan kemauannya dalam berbisnis dimulai saat usia 17 tahun. Setiap hari, Susi remaja berkeliling kota Pangandaran menggunakan sepeda motor untuk menjual dagangannya seperti baju, bed cover sampai cengkeh. Namun saat memiliki modal Rp 750 ribu, Susi mencoba menggeluti bisnis pengepul ikan.
Dimulai pada tahun 1983, 13 tahun kemudian tepatnya pada 1996, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan barang unggulan lobster bermerk Susi Brand. Bisnis itu berkembang sampai meluas ke pasar Asia dan Amerika. Bisa dibilang kalau ikan dan laut adalah hidup Susi semenjak dulu, tak heran kalau sang mantan suami, Daniel Kaiser menjuluki dirinya Putri Laut. Lensa Terkini
Bos Maskapai Penerbangan
Pernikahan Susi dengan Christian von Strombeck, seorang ekspatriat yang juga teknisi penerbangan yang bekerja di PT Dirgantara Indonesia (dulu IPTN) membuatnya melirik bisnis penerbangan. Susi berangan punya pesawat yang bisa mengangkut hasil bisnis perikanan ke Jakarta. Pada tahun 2004, Susi membeli pesawat Cessna Caravan senilai Rp 20 miliar dari pinjaman bank.
Dengan pesawat yang diberi nama Susi Air itu, Susi mengangkut hasil laut yang masih segar sampai ke luar negeri. Bahkan saat bencana tsunami Aceh pada 2004, pesawat Susi itulah yang pertama menembus lokasi bencana. Hal itu membuat Susi menyewakan pesawatnya demi misi kemanusiaan. Tiga tahun berjalan, bisnis Susi berkembang dan kini total Susi Air mengoperasikan 50 lebih pesawat berbagai jenis. Bahkan disebut teknologi Susi Air sangatlah canggih. Lensa Terkini
Tomboy dan Ceplas Ceplos
Jika kebanyakan wanita yang menduduki posisi strategis langsung menjaga sikapnya, Susi sepertinya tidak. Dia malah menyesal sebagai menteri tidak bisa berteriak-teriak lagi menegur anak buahnya. Dalam bekerja di lapangan pun, Susi selalu memilih bergaya casual dan berkesan tomboy.
Kehidupan keras dan beratnya di pantai Pangandaran mencetak Susi sebagai wanita yang kuat. Susi adalah wanita yang begitu mengutamakan keluarga. Dengan bisnisnya yang menggurita dan sukses, Susi tak segan-segan menggendong ibu tercintanya yang sudah tua naik pesawat miliknya dengan penuh sayang.
Bahkan kini Susi mengakui hendak menyumbangkan gajinya sebagai menteri untuk kesejahteraan para nelayan. Tak heran, karena gaji menteri yang Rp 15 juta perbulan itu diakuinya hanya 1% dari penghasilannya sebagai pengusaha. Lensa Terkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar